Situasi.id, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menargetkan masuk 10 besar pada ajang MTQ Nasional ke-29 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, (10-19 Oktober 2022), dengan mengirim 54 orang peserta kafilah.
Ketua kafilah Aceh, Dr. EMK Alidar S.Ag M.Hum, mengatakan, untuk mencapai 10 besar berbagai persiapan telah dilakukan, seperti pemusatan pelatihan hingga tiga tahap. Bahkan, ada sebanyak 13 peserta yang dikirim ke Ciputat, Tanggerang.
“Ada beberapa yang kita nilai potensial masuk final, kita kirim ke sana untuk mengikuti pemusatan pelatihan dengan pelatih-pelatih nasional,” kataanya Sabtu (8/10/2022).
Selama mengikuti TC di Tangerang, para peserta didampingi oleh pelatih ustaz Hajarul Akbar dan Kepala TU UPTD Pengembangan dan Pemahaman Alquran (PPQ) DSI, Abdul Rani.Sementara itu, para peserta lainnya melakukan pemusatan latihan di UPTD PPQ, yang dilatih oleh pelatih lokal dan nasional.
“Kita berharap dengan diadakannya TC sampai tiga tahap ini bisa meraih hasil yang lebih baik dibanding dengan MTQ Nasional dua tahun lalu di Padang, Sumatra Barat” tambah Alidar.
Seperti diketahui, kafilah mengikuti beberapa cabang yang diperlombakan di MTQ Nasional ke 29 di Banjarmasin, yaitu tilawah anak (putra/putri), tilawah remaja (putra/putri), tilawah dewasa (putra/putri), tartil (putra/putri), tilawah tuna netra (putra/putri), qiraah saba’ah remaja (putra/putri), qiraah sab’ah mujawwad dewasa (putra/putri), qiraah sab’ah murattal dewasa (putra/putri), tahfidh 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz (putra/putri).
Selanjutnya, tafsir bahasa Arab, tafsir bahasa Indonesia dan tafsir bahasa Inggris (putra/putri), fahmil Quran (putra/putri), syarhil quran (putra/putri), khat tulisan buku (putra/putri), khat hiasan mushaf (putra/putri), khat dekorasi dan khat kontemporer (putra/putri) serta karya tulis ilmiah Quran (putra/putri).
“Tahun ini kita berharap dan berusaha secara maksimal bisa memasuki 10 besar nasional. Dan kita terus berdoa dan berfikir optimis serta memberi dukungan kepada seluruh peserta Kafilah Aceh,” ucap kepala Dinas Syariat Islam Aceh.