Angkasa Pura II Serahkan 10 Unit Portable Kepada Pelaku UMKM Desa Wisata Lubuk Sukon

AcehHeadline.com | AcehBesar,- Demi mendorong kebangkitan sektor pariwisata di ekosistem aviasi & pariwisata, PT Angkasa Pura II ikut serta membantu pelaku UMKM di Desa Wisata Lubok Sikon Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, Kamis (10/8/2023).

Penyerahan dilakukan oleh Executive General Manager ANGKASA PURA 2 Bandara Sultan Iskandar Muda kepada Pelaku UMKM desa wisata lubuk sukon yang diwakili oleh Staf Ahli Pj Bupati Aceh Besar Ir Makmun.

Makmun mengatakan PT Angkasa Pura II merupakan member of In Journey sebagai BUMN yang bergerak pada kluster pariwisata dan pendukung memiliki peran untuk mendorong peningkatan kebangkitan sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19 serta berkolaborasi dengan stakeholders terkait dalam misi pengembangan pariwisata setiap wilayah Kantor Cabang Bandara AP2 di Indonesia.

“AP2 memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk mendorong terciptanya standar pelayanan dengan keramahtamahan Indonesia bagi support system di ekosistem aviasi & pariwisata agar dapat meningkatkan level pariwisata Indonesia di kancah dunia,” katanya.

AP2 juga memiliki tujuan untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata di ekosistem aviasi & pariwisata di 3 dan 9 Destinasi Pariwisata melalui program penghijauan, peternakan, pertanian, pelestarian ekosistem air, kerajinan pahat, lukis, batik serta pemberdayaan dan pelatihan secara berkelanjutan bagi pelaku umkm.

“Bertepatan dengan ulang tahun AP2 pada tanggal 13 Agustus 2023 yang ke-39 tahun, peran TJSL AP2 ikut menyemarakkan dengan program Sustainability Tourism serentak di 19 kantor cabang yang merupakan suatu konsep pengembangan wisata yang dapat memberikan dampak positif pada sosial dan lingkungan serta peningkatan kesenian dan budaya,” ujarnya.

Executive General Manager Angkasa Pura II Darmadi mengatakan kegiatan Sustainable Tourism dilakukan dengan cara Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia Maju, Pelatihan Entrepreneur dan/atau Program Indonesia Hijau.

“Dengan membuat video publikasi terkait kegiatan di desa tersebut dan juga pemberian booth portable kepada 10 pelaku UMKM, kami berharap dapat memajukan wisata tersebut yang merupakan wisata budaya dan pengembangan UMKM yang dapat menopang perekonomian desa tersebut,” imbuhnya.

TJSL menjadi lokomotif pemulihan dan pengembangan pariwisata Indonesia berbasis ekosistem melalui pendekatan holistic, inklusif dan kolaboratif yang mampu memberikan value added dan berkontribusi positif pada perekonomian nasional.

“Melalui Integrasi layanan penerbangan dan pariwisata serta pengembangan superplatform pariwisata. Ekspansi bisnis dan pasar kepariwisataan, antara lain melalui pengembangan ekonomi khusus serta destinasi pariwisata prioritas,” demikian Darmadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *