Universitas Syiah Kuala Akan Berikan Sanksi Terhadap Pelaku Perusakan dan Pemicu Fasilitas Kampus

BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala akan memberikan sanksi kepada siapapun pelaku perusakan fasilitas kampus. Hal ini, berkaitan dengan peristiwa penyerangan oleh sekelompok mahasiswa dari Fakultas Teknik terhadap gedung Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Pertanian, Jumat (14/10/2022).

Wakil Rektor I USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si mengatakan, bahwa apapun alasannya tindakan penyerangan seperti itu tidak dapat dibenarkan. Apalagi, pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus.

Kendati demikian, keputusan sanksi tersebut baru akan dibahas setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut.

“Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini. Karena bagaimanapun juga perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Agussabti saat meninjau lokasi gedung Ormawa yang dirusak massa tersebut, Kamis (13/10/2022).

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa pimpinan Universitas akan mencermati kembali akar permasalahan sebaik mungkin. Sebab, sanksi yang diberikan nantinya juga akan diberikan kepada pihak yang turut memicu terjadi permasalahan hingga perusakan fasilitas kampus.

“Jadi kita ingin memberikan rasa keadilan kepada semua pihak. Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III USK Prof. Dr. Mustanir, M.Sc mengatakan, pemberian sanksi ini merupakan bentuk pembelajaran agar masalah serupa tidak terulang lagi.

Selain itu, pihaknya menilai permasalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan seluruh Dosen Universitas. Sebab, tindakan penyerangan yang dilakukan mahasiswa ini merupakan bentuk dari kegagalan dalam transfer nilai.

“Kejadian ini menjadi catatan tersendiri untuk bahan evaluasi bagi kami, agar proses pembinaan di lingkungan kampus ini semakin baik, dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak. Agar, dapat berpikir matang sebelum bertindak. Sampai saat ini, penyebab kericuhan masih terus didalami oleh pihak-pihak terkait.

Untuk diketahui, Biro Kemahasiswaan Univesitas Syiah Kuala (USK) telah berupaya melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Di antaranya dengan mengajak kedua belah pihak duduk bersama. Namun upaya mediasi ini belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan yang merugikan semua pihak.

“Maka kita mengharapkan agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi,” ujar Mustanir.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *