AcehHeadline.com | Banda Aceh – Pj Sekdakota Banda Aceh Wahyudi, Minggu (4/2/2024) menyerahkan bantuan masa panik untuk korban kebakaran di Jalan Seulangah Gang Buntu, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam.
Rumah semi permanen yang ditempati Muhammad Rizal (22 tahun) ludes terbakar pada Sabtu malam yang diduga akibat arus pendek listrik.
Tidak ada korban jiwa dari musibah kebakaran tersebut, namun semua bangunan berikut peralatan rumah hangus dilalap si jago merah.
Mendapati informasi musibah tersebut, Pj Sekda langsung turun bersama Asisten I Bachtiar, Kadinsos Mairul Hazami, Kepala Sekretariat Baitul Mal Wahyudi, Camat Kuta Alam Arie Januar membawa bantuan bagi korban.
Bantuan masa panik itu diserahkan kepada Muhammad Rizal dan disaksikan Keuchik Beurawe H Amri serta sejumlah perangkat gampong (desa) setempat.
“Hari ini kita datang untuk menyerahkan bantuan masa panik. Semoga bantuan ini dapat meringankan sedikit beban warga kita yang sedang ditimpa musibah kebakaran,” kata Pj Sekda.
Adapun bantuan yang diserahkan Pj Sekda berupa sembako seperti beras, telur, minyak goreng hingga gula. Kemudian juga diserahkan peralatan masak seperti kompor dan tabung gas, kuali dan peralatan dapur lainnya. Selain itu Pj Sekda juga menyerahkan selimut, kasur hingga bantal. Kemudian diberikan juga bantuan berupa uang dari Baitul Mal Banda Aceh.
Pj Sekda berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Muhammad Rizal yang saat ini sedang ditimpa kemalangan. Bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Pemko Banda Aceh kepada warganya yang sedang tertimpa musibah.
Selain itu, untuk bangunan yang hangus terbakar Pj Sekda mengatakan Muhammad Rizal selaku korban dapat membuat permohonan pembangunan rumah yang ditujukan kepada Wali Kota agar dapat dipertimbangkan untuk dibangun kembali.
“Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Camat dan Pak Keuchik agar yang bersangkutan dapar membuat permohonan bantuan rumah. Mudah-mudahan nanti dapat dilakukan verifikasi dan memungkinkan Pemko untuk membantu membangun kembali, meringankan beban korban,” kata Wahyudi.[]