Ratusan Ribu Member ATG Jadi Korban Withdraw Macet, Ada yang Upayakan Damai, Mungkinkah?

AcehHeadline.com,- Anggota atau member Auto Trade Gold (ATG) mengupayakan untuk pemberian restorative justice (RJ) atau penyelesaian secara damai atas kasus yang menjerat ketiga pendiri robot trading ATG tersebut.

Diketahui, selama satu tahun lebih, hasil investasi dari robot tersebut tidak dapat di-withdraw atau dicairkan .

Dikutip dari radartulungagung, Salah satu member ATG asal Tulungagung, SW mengatakan, hingga detik ini pihaknya tidak melihat sedikit pun adanya skema ponzi pada sistem pengelolaan robot trading ATG.

Dengan begitu, aplikasi tersebut dapat beroperasi kembali, mengingat pendiri dari robot trading tersebut merupakan anak bangsa.

Di saat semua robot trading dimatikan sama pemerintah, apa ada yang terciduk, kan tidak. Kenapa dari dulu tidak dimatikan, seperti Farenhait, DNA Pro, dan NET89. Regulasinya kan sudah terpenuhi, jelasnya, kemarin (31/3).

Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menetapkan tiga tersangka terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada kasus robot trading ATG.

Ketiga tersangka tersebut yakni Wahyu Septian Dyfrig atau Wahyu Kenzo selaku pendiri robot trading ATG, Yudi Kurniawan alias Zakaria alias Papa Jack yang juga berperan sebagai pendiri robot trading ATG, dan Chandra Bayu alias Bayu Walker asal Tulungagung yang berperan sebagai pengatur web dan expert advisor robot trading ATG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *