AcehHeadline.com | Banda Aceh,- Dinilai memiliki peran penting dalam lahirnya ekonomi syariah di tanah air, UIN Ar-Raniry Aceh menobatkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia.
Penobatan itu berlangsung dalam kegiatan peluncuran buku berjudul ‘KH. Ma’ruf Amin: Bapak Ekonomi Syariah Indonesia’ dan kuliah umum yang disampaikan Wapres. Buku setebal 204 halaman ditulis dosen UIN Ar-Raniry yakni Saifuddin A Rasyid, Rahmad Syah Putra dan Arkin.
Buku tersebut berisikan perjalanan dan gambaran sosok Ma’ruf Amin yang dikemas dalam sebuah biografi sebagai rekam jejak atas perjalanan panjang kontribusinya dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Peluncuran buku tersebut berlangsung di Auditorium Prof. A. Hasjmy, Kamis (30/3/2023).
Sementara penobatan Ma’ruf Amin sebagai bapak ekonomi syariah Indonesia ditandai dengan pemberian plakat penganugerahan. Plakat diserahkan Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman.
“Eksistensi yang mulia Bapak KH. Ma’ruf Amin di samping sebagai wakil presiden, juga telah ditetapkan sebagai tokoh ekonomi syariah republika yang telah dianugerahkan pada tahun 2020.
Akan tetapi bagi UIN Ar Raniry, Bapak KH Ma’ruf Amin bukan hanya tokoh ekonomi syariah Indonesia, lebih besar dari itu Bapak KH Ma’ruf Amin adalah bapak ekonomi syariah Indonesia,” kata Prof Mujiburrahman dalam sambutannya.
Menurutnya, Ma’ruf Amin merupakan sosok istimewa yang dianugerahi Allah ketajaman bathiniah, kekuatan intelektual, kearifan dan seni dalam menghiasi peran dan tanggung jawab dalam berbagai profesinya berupa kiyai, ulama, politisi, akademisi serta praktisi dalam bidang Ekonomi Syariah.
Ma’ruf juga disebut sebagai salah satu konseptor dan peletak dasar bagi pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia.
“Beliau merupakan salah satu tokoh yang turut berperan dalam pendirian bank-bank syariah di Indonesia. Banyak pemikiran dan diksi-diksi dalam fiqh muamalah yang kemudian menjadi produk syariah dengan bahasa yang sederhana serta aplikatif, lahir dari peran beliau selama menakhodai Majelis Ulama Indonesia,” jelas Prof Mujib.
“Bagaimana nilai-nilai Syariah telah diadaptasi sedemikian rupa dalam bentuk fatwa. Fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) telah menjadi ‘panduan praktis’ bagi masyarakat dalam berekonomi sesuai syariah,” ujarnya.
