AcehHeadline.com | Aceh Besar,– Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Aceh Besar Jakfar SP, M.Si, Ngobrol Asik (Ngobras) Peyuluhan On The Spot (OTS) dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Aceh Tani Lestari Gampong Bak Dilib, Kecamatan Montasik, Aceh Besar, Selasa (30/4/2024).
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, acara ini diadakan di sejumlah wilayah di Indonesia, kali ini giliran P4S Aceh Tani Lestari Aceh Besar dengan potensi peternakan dan pertanian.
“Jika kita lihat P4S di Aceh Besar luar biasa, mereka dapat memanfaatkan limbah padi dan limbah sawit untuk pakan ternak,” ujarnya.
Ia mengatakan, tentunya sapi yang diberikan pakan limbah ini akan menghasilkan ekonomi yang cukup besar, salah satunya adalah feses dan urin.
“Feses ini dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi peternak, karena seekor sapi dapat menghasilkan 15 kg feses dan 20 liter urin dalam sehari,” ujarnya.
“Jadi para petani ini, jika serius dalam beternak tentunya akan mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi, karena sapi itu selain dapat menghasilkan daging, susu dan kulit, limbahnya pun bisa dijadikan uang,” tambahnya.
Selain itu Dedi mengatakan limbah peternakan ini juga dapat menyuburkan tanah dan dapat dimanfaatkan oleh para petani.
“Dari sapi ini kita dapat menghasilkan pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman, jadi jika saya lihat di P4S Aceh Tani Lestari Gampong Bak Dilib ini semuanya lengkap, bahkan pupuk organik pun sudah dikemas rapi dan sudah siap untuk diekspor untuk petani,” jelasnya.
Sementara itu Kadistan Aceh Besar Jakfar saat ditanya potensi pertanian di Aceh Besar oleh Host Ngobras Nabila Fii Sabilillah, mengatakan potensi pertanian di Aceh Besar cukup besar, salah satunya kata Jakfar Aceh Besar kabupaten satu-satunya di Aceh yang menghasilkan komoditi unggulan pangan.
“Potensi pertanian di Aceh Besar saat ini Alhamdulillah sangat memuaskan hasilnya, namun sekarang tergantung kita bagaimana menyakinkan penyuluh dan petani untuk bersungguh-sungguh, sehingga mereka dapat sejahtera dengan hasil panennya,” ujar Jakfar.
Selanjutnya mengenai P4S inj Jakfar mengatakan dengan adanya P4S Aceh Lestari ini Kabupaten Aceh Besar dapat menghasilkan pupuk organiknya sendiri, dan P4S ini juga dapat menjadi pusat pelatihan bagi para mahasiswa.
“Alhamdulillah kehadiran P4S ini dapat dirasakan manfaatnya oleh peternak dan petani di Aceh Besar, selain menambah nilai ekonomi bagi peternak juga memberikan manfaat bagi petani dan mahasiswa,” jelas Jakfar.
Jakfar mengatakan di Aceh Besar ada lima (5) unit P4S diantaranya Agro Saree Aceh di Gampong Suka Damai Lembah Seulawah, Agro Kreatif Seulawah di Gampong Lambada Seulimuem, Bandar Lamkoeta Seulawah di Gampong Saree Leumbah Seulawah, Langgang Jaya Pratama di Gampong Lambaro Bileu Blang Bintang dan Aceh Tani Lestari di Gampong Bak Dilip Montasik.
“Kelima unit P4S ini selalu kita kontrol dan kita lakukan pembinaan serta juga dijadikan pusat pelatihan bagi mahasiswa dan milenial, karena kelima unit P4S ini juga terdapat banyak milenial didalamnya dan sebahagian dikelola oleh milenial dan di P4S Aceh Tani Lestari ini ada 18 orang milenial,” ucapnya.
“Selain itu kata Jakfar di Aceh Besar ada kelompok tani milenial dan ada ketuanya, bahkan ada gampong korporasi sapi ynag dikelola oleh milenial dengan jumlah sapi berkisar 200 ekor,” tutupnya.
Ngobras selain dihadiri tim kementan RI juga dihadiri Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Distanbun Aceh Mukhlis SP. MA, Penyuluh Pertanian Aceh Besar Azizah S.TP.(**)