Hacker Selalu Selangkah Lebih Maju dari Indusri Perbankan, Ini Kata Pakar - Aceh Headline

Home / Nasional / Tekno

Senin, 6 Februari 2023 - 13:06 WIB

Hacker Selalu Selangkah Lebih Maju dari Indusri Perbankan, Ini Kata Pakar

admin - Penulis Berita

Ilustrasi  Hacker
Foto:  Shutterstock

Ilustrasi Hacker Foto: Shutterstock

AcehHeadline.com | Jakarta,- Hacker atau  pencahat siber selalu selangkah lebih maju dengan industri perbankan dalam dunia teknologi, walau teknologi yang digunakan oleh perbankan tergolong canggih namun tak tertutup kemungkinan pembobolan berhasil dilakukan oleh para hecker.

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan mengapa penjahat siber atau hacker selalu selangkah lebih maju dibandingkan industri perbankan. Menurut dia, keamanan dunia maya itu memang akan selalu seperti itu dan terus berkembang.

“Ini adalah suatu proses yang tidak berkesudahan dan selalu akan berjalan seperti ini,” ujar dia kepada seperti dikutip Tempo pada senin, 6 Februari 2023.

Dia mencontohkan bagaimana perkembangan kasus hacker dengan industri perbankan. Misalnya, kejahatan skimming kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)—praktik pencurian yang merugikan nasabah bank dengan informasi data kartu ATM—terjadi karena perkembangan teknologi kloning kartu magnetik yang 10 tahun lalu aman. Kini, kartu ATM magnetik tak lagi aman karena bisa dikloning.

Kemudian, industri perbankan menemukan sistem perlindungan baru. Sistem dengan menggunakan kartu yang ditanam chip itu membuat kartu tidak lagi bisa dikloning oleh para penjahat siber karena terenkripsi.

“Lalu penipu mengincar kredensial internet banking yang awalnya hanya mengandalkan username dan password. Dengan mencuri dua kredensial ini menggunakan keylogger,” ucap Alfons.

Setelah marak kasus pencurian kredensial internet banking, Alfons berujar, pihak perbankan juga berusaha agar seluruh nasabahnya terlindungi. Caranya dengan menambahkan pengamanan otentikasi dua faktor atau Two Factore Authentication (TFA)/ One Time Password (OTP).

Tidak berhenti di situ, kata Alfons, penjahat siber mencarti celah dengan membuat APK—berkas paket aplikasi Android yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software dan middleware ke ponsel—untuk mencuri OTP. “APK tersebut bisa dikirimkan melalui pesan pendek SMS,” tutur Alfons.

BACA JUGA:  Mahfud MD Ungkap Kebohongan Proyek BTS 4G

Salah satu kasus yang menggunakan APK adalah yang baru adalah pembobolan mobile banking atau m-banking dengan menggunakan surat undangan pernikahan palsu. Undangan itu sebenarnya mengandung APK dari luar Play Store yang jika di-install akan mencuri kredensial One Time Password atau OTP dari perangkat korbannya.

Sehingga, Alfons melanjutkan, pertarungan antara hacker dan industri perbankan akan selalu ada dan terus berkambang. Oleh karena itu, kata dia, industri perbankan harus terus-menerus berinovasi untuk menghadapi penjahat siber yang juga melakukan inovasi untuk melancarkan aksinya.

“Security is a process, not a product. Jadi kita tidak bisa berharap pengamanan yg sudah baik hari ini akan selalu aman di masa depan,” tutur dia.

Share :

Baca Juga

Survei Indikator

Nasional

Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Bergerak Positif

News

Daftar Rekomendasi Macbook Terbaik, Beli di Apple Store Indonesia Aja!
kasus TPPO

Daerah

Kasus TPPO, Polisi Amankan 457 Tersangka, 1.476 Korban Diselamatkan
Ujian Praktik SIM

Daerah

Lintasan Ujian Praktik SIM Diganti, Dirlantas Polda Aceh: Dulu Berbentuk Angka 8, Sekarang Huruf S
Kebohongan Proyek BTS 4G

Hukrim

Mahfud MD Ungkap Kebohongan Proyek BTS 4G

Nasional

Pertama Kali, Polri Bentuk Posko Monitoring Pantau Penerimaan Anggota Secara Realtime 

Tekno

Cara Memperbarui Aplikasi Fouad Humasmaluku WhatsApp WA Kadaluarsa
PKA ke-8

Daerah

Pemerintah Aceh Ajak Perwakilan Negara Sahabat untuk Kolaborasi di PKA ke-8