Dukung Tumbuh Kembang Anak, Kapus Ulee Kareng: Pentingnya Beri Makanan Bergizi dan Seimbang

BANDA ACEH – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ulee Kareng di Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, berupaya mencegah dan menangani stunting melalui edukasi dan sosialisasi tentang gizi seimbang dan pola asuh anak yang tepat kepada masyarakat.

Kepala Puskesmas (Kapus) Ulee Kareng, Malahayati., SKM, MPH, mengungkapkan bahwa edukasi gizi seimbang dapat membantu masyarakat memahami pentingnya gizi seimbang untuk anak dan balita, serta memberikan pemahaman tentang bahaya stunting sejak dini.

Malahayati menekankan bahwa stunting dapat disebabkan oleh kekurangan gizi atau pola makan yang tidak seimbang, serta pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan kesehatan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian khusus kepada kesehatan anak.

Puskesmas Ulee Kareng bekerja sama dengan lintas sektor untuk mencegah stunting, dengan cara memaparkan data stunting dari setiap desa. Hal ini memungkinkan kepala desa untuk mengalokasikan dana desa untuk memberikan PMT kepada anak-anak yang kurang gizi.

puskesmas-ulee-kareng
Puskesmas Ulee Kareng saat melakukan edukasi orangtua balita (Foto: acehheadline.com/IR)

Kepala Puskesmas Ulee Kareng, berharap bahwa upaya edukasi dan sosialisasi ini dapat membantu masyarakat memahami pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat untuk mencegah stunting.

“Kami berharap bahwa dengan edukasi ini, orang tua dapat memberikan perhatian khusus pada kesehatan anak mereka dan mencegah terjadinya stunting,” kata Malahayati kepada acehheadline.com, Senin (03/12/2023).

“Kami berharap kerjasama ini dapat membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Simeulue,” ujarnya.

Malahayati juga berharap media massa terus membantu pemerintah dalam memberi edukasi kepada masyarakat. Dia menambahkan bahwa pencegahan stunting adalah fokus pemerintah saat ini dan menjadi kewajiban semua pihak untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat.

“Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya mencegah stunting. Kami berharap media terus mendukung upaya kami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Selain itu, Puskesmas juga memberikan konseling kepada ibu-ibu yang anaknya mengalami stunting saat melaksanakan kegiatan posyandu. Malahyati berharap bahwa semakin banyak pihak yang terlibat dalam edukasi masyarakat, semakin baik hasilnya.

puskesmas-ulee-kareng
Puskesmas Ulee Kareng saat melakukan edukasi orangtua balita (Foto: acehheadline.com/IR)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, Sp. OG (K) melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kemas)Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, MHSM, mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Aceh fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat kesehatan dari konsumsi protein hewani dalam upaya menangani stunting.

Dinkes Aceh berupaya memberikan informasi yang lebih luas dan mendalam tentang pentingnya asupan protein hewani dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak melalui serangkaian program edukasi.

Sulasmi menambahkan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional dan juga prioritas bagi Pemerintah Aceh. Dia menekankan bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang serius dan dapat berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dia juga mengimbau Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk mengoptimalkan upaya-upaya nyata yang langsung menyasar kepada keluarga rawan stunting. KPM harus menjadi garda terdepan yang mampu berkoordinasi dan bermitra dengan elemen terkait dalam penanganan stunting.

Sulasmi juga mengajak masyarakat untuk memahami bahwa mencegah stunting adalah hal penting untuk memberikan perlindungan dan jaminan masa depan anak bangsa. Ia berharap, dengan pendekatan komprehensif ini, kita dapat melihat perubahan yang signifikan dalam pertumbuhan dan kesehatan anak-anak di Aceh.

Sulasmi menegaskan bahwa upaya pemberdayaan dan pelibatan masyarakat perlu dibangun bersama agar turut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan stunting.

“Dalam menanggulangi stunting di Aceh, kami, bersama Kadiskes Aceh dan pemerintah Aceh berupaya keras untuk mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang tepat. Kami yakin bahwa upaya edukasi yang kami lakukan akan menjadi landasan untuk mengubah kebiasaan makan yang lebih sehat,” kata Sulasmi.

Ia juga menambahkan bahwa audit stunting dapat menjadi rekomendasi dan acuan terkait permasalahan penanganan dan pencegahan stunting yang ditemui di lapangan.

Sulasmi berharap, dengan pendekatan komprehensif ini, kita dapat melihat perubahan yang signifikan dalam pertumbuhan dan kesehatan anak-anak di Aceh. Dia juga mengajak masyarakat untuk memahami bahwa mencegah stunting adalah hal penting untuk memberikan perlindungan dan jaminan masa depan anak bangsa.

“Cegah Stunting ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting,” pungkas Sulasmi.

Dengan demikian, upaya penanganan dan pencegahan stunting di Aceh dan Simeulue terus dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari edukasi, sosialisasi, hingga peningkatan kerjasama lintas sektor. Semua ini dilakukan dengan harapan untuk menurunkan angka stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di wilayah tersebut (ADV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *