Dosen Poltekkes Aceh Bentuk Kelompok Pendamping Bumil Berisiko Tinggi di Peukan Bada

AcehHeadline.com | Banda Aceh – Tim dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh membentuk kelompok pendamping bagi ibu hamil (bumil) berisikio tinggi di Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Sebanyak 18 kelompok pendamping berbasis continuity of care (perawatan yang berkesinamnungan) pun berhasil dibentuk, beranggotakan kader kesehatan setempat.

Pengabdian masyarakat tersebut digelar Dosen Poltekkes Kemenkes Aceh pada, Jumat, 30 Agustus 2024 di Aula Kantor Camat Peukan Bada.

Ketua tim pelaksana Cut Nurhasanah SST MKes, yang juga menjabat Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh, mengatakan, kegiatan itu diadakan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko tinggi.

Adapun ibu hamil yang memiliki risiko tinggi antara lain, usia ibu hamil kurang dari 20 tahun, usia ibu hamil lebih dari 35 tahun, jumlah anak tiga orang atau lebih, jarak kelahiran kurang dari dua tahun, dan ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.

Setelah diidentifikasi, ibu hamil dengan risiko tinggi nantinya akan didampingi oleh kelompok yang dibentuk ini hingga pascamelahirkan. “Sesuai konsepnya, ibu hamil berisiko tinggi akan didampingi oleh kelompok mulai dari masa kehamilan, melahirkan, hingga pascamelahirkan.”

“Alhamdulillah sambutan masyarakat sangat antusias dan kita berhasil membentuk 18 kelompok pendamping berbasis continuity of care yang terdiri dari 36 kader kesehatan,” ujarnya lagi didampingi Dr Irma Seriana SST MKeb dan Dr Irnawati SSiT MKes selaku anggota tim pengabdian masyarakat.

Ke-18 kelompok pendamping pun telah diberi nama, yaitu : Putik Meulu, Kasih Ibu, Bungong Lawang, Anggrek Putih, Seroja I, Harapan Bunda, Anyelir, Anggrek, Buah Hati Bunda, Permata Hati, Teratai I, Sakura, Seroja 2, Teratai, Melati, Mawar Merah, Edelweis, dan Jeumpa.

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbentuknya kelompok pendamping tersebut. “Dukungan bapak-ibu semua sangat penting dalam mewujudkan harapan kita yang paling utama: keselamatan ibu dan bayi,” ujar Cut Nurhasanah.

Turut hadir pada acara yang berlangsung sehari penuh itu, Kepala Puskesmas Peukan Bada Burhanuddin SKM MKes dan Bidan Koordinator Puskesmas Peukan Bada Irayani SST yang turut memberikan pembekalan materi kepada para kader kesehatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *