AcehHeadlien.com | Lhokseumawe,- Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kota Lhokseumawe mengamankan lima remaja yang diduga melakukan begal dan meresahkan warga.
Kelima remaja tanggung tersebut ditangkap di kawasan Blang Kolam, Gampong Panton Rayeuk I, Kecamatan Kuta makmur, Kabupaten Aceh Utara pada Minggu 14 Januari 2024. Barang bukti yang diamankan berupa sebuah celurit dan samurai.
Dikutip dari KBA.ONE, Kepala Satpol PP-WH Kota Lhokseumawe, Heri Maulana, mengungkapkan, penangkapan tersebut berawal saat petugas menerima laporan masyarakat yang meminta pertolongan pengamanan terhadap sekelompok remaja yang kian meresahkan masyarakat karena sering melakukan begal.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas segera melakukan penelusuran. Tak lama kemudian, mereka menemukan enam remaja yang sesuai dengan ciri-ciri yang dilaporkan sedang mengendarai sebuah sepeda motor dan sebuah becak motor,” kata Heri dikutip dari KBA.ONE, pada Senin 15 Januari 2024.
Namun, tiga remaja yang mengendarai becak motor kabur dan hanya dapat mengamankan tiga remaja. Saat dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan barang bukti berupa sebilah celurit dan sebilah samurai pada dua remaja yang menggunakan sepeda motor.
“Kemudian, petugas bersama pemuda setempat kembali melakukan penelusuran dan menemukan tiga remaja lainnya sedang mendorong becak motornya yang mogok,” ujarnya.
Heri menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami motif dibalik aksi para remaja yang kian meresahkan warga tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan, lima remaja ini berasal dari berbagai daerah di Aceh Utara dan Lhokseumawe. Lima terduga begal ini sudah amankan di Kantor Satpol PP-WH Kota Lhokseumawe untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Heri.
Kata dia, saat ini kelima remaja tersebut sedang menjalani pemeriksaan untuk mengetahui motif mereka membawa senjata tajam dan berkeliaran di kawasan perkebunan sawit. Jika terbukti bersalah, mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain mengamankan para remaja terduga pelaku begal dan menyita senjata tajam, petugas Satpol PP-WH juga menyita becak yang digunakan sebagai sarana transportasi oleh para remaja tersebut. Becak tersebut kemudian ditempatkan di Kantor Geuchik setempat.
Heri mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap aksi begal. Masyarakat diminta untuk melapor kepada pihak yang berwajib jika melihat adanya orang yang mencurigakan.
“Saat ini kelima remaja tersebut sedang menjalani pembinaan di Satpol PP-WH Kota Lhokseumawe. Mereka akan tetap diperbolehkan sekolah, namun setelah sekolah maka kembali lagi. Malamnya mereka akan melakukan ngaji untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka,” katanya.
Heri ingin memberikan kesempatan kepada mereka untuk berubah menjadi lebih baik dan akan memberikan pembinaan yang intensif, baik dari segi pendidikan, agama, maupun keterampilan.
Heri berharap dengan pembinaan yang dilakukan oleh Satpol PP-WH, kelima remaja tersebut dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak lagi melakukan tindakan kriminal.
Ia menambahkan, bagi remaja yang tidak bersekolah, pihaknya akan menyekolahkan lagi remaja-remaja tersebut di sekolah SMP dan SMA Tarbiyah atau ke dayah.
“Kami akan memberikan pembinaan yang maksimal kepada para remaja ini agar mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan dukungan dalam pembinaan ini,” tegas Heri